"itukah permatamu satu-satunya, perhiasanmu satu-satunya?"
" memang benar Yang Mulia, ini adalah tiruan sebentuk kalung medali yang pernah kumiliki, hartaku yang paling berharga di dunia. Hadiah ulangtahunku yang ke-7 dari ayahku, yang terbunuh segera sesudah itu. Aku menamainya sesuai dengan bentuknya. Star. Aku diajarkan agar saat aku mengunjungi Sang Raja, daripada menghadapkan pemberian, sebaiknya membawa pemberian itu sendiri, dan ini, segala yang kumiliki di dunia."
"engkau memberikan ini kepadaku? mengapa? aku memiliki segalanya."
"Dan sekarang Tuan, engkau mempunyai sebuah kenangan bahwa aku membawakanmu segala milikku. bukan hanya tubuhku, tetapi aku memberikanmu pikiranku. hatiku. segalanya dariku."
"terima kasih Bintang Susan. Engkau adalah pemberi hadiah yang paling fasih. Dan cantik juga. Aku tidak pernah menerima pemberian yang begitu.. dihargai sebelumnya."
"itu hanya sebuah lambang, Yang Mulia. Pemberian yang paling ingin kuberikan kepadamu adalah diriku sendiri. Aku begitu bahagia ada di dalam kediamanmu. karena selama setahun aku telah mandi berendam dalam minyak dan parfummu sampai setiap pori-pori kulitku mengeluarkan aroma yang engkau sukai. Aku menemukan keharuman kesukaanmu dan meminyaki diriku sendiri dengan tepat sebelum datang kemari. Aku telah mempersiapkan diri begitu lama untuk datang kesini dan membawakan kebahagiaan kepadamu. dan sekarang aku menyadari bahwa akulah yang sedang merasakan kebahagiaan karena begitu dekat denganmu. dapatkah aku mengatakan kepadamu : engkau adalah orang yang paling menarik, bahkan melampaui kedudukan kerajaanmu? AKu ingin mengenalmu dan... "
"Engkau ingin mengenalku?? atau sang Raja??"
"Seluruh jati dirimu. Bagian yang merupakan sang Raja dan bagian yang merupakan manusianya. Keduanya sangat menarik perhatianku."
"Engkau adalah seorang yang mengagumkan Bintangku. Sudah lama tak seorang pun pernah berbicara kepadaku seperti ini."
"Tidak adakah seorang yang cukup dekat dengan kedudukanmu yang dapat engkau ajak bicara sebagai seorang sahabat sejati, yang dapat memandangmu dan melihat seorang manusia biasa?"
"Itulah perlunya seorang ratu."
-Hadassah adalah seorang hamba yang ingin menyenangkan hati Tuannya. Seorang hamba yang mengabdi kepada Tuannya dengan cinta. Yang mengingini Tuannya lebih dari apapun juga. Seorang yang rela meletakkan semua ego, keakuan dan keangkuhannya dibawah kaki Tuannya. Seorang hamba yang rela melakukan apapun juga hingga ia beroleh perkenan dari Tuannya. Seorang hamba yang akan menundukkan kepalanya dan sujud menyembah kepada Tuannya hingga Tuannya mengulurkan tanganNya dan memberikan perkenan'anNya. "ini aku utuslah Tuan, dan ku kan pergi". -