Anak Dengan Kesulitan Belajar

Dalam hidup ini, kita bisa menemukan berbagai macam tipe pada anak. Ada anak-anak yang secara fisik terlahir normal tapi mereka mengalami kesulitan dan gangguan dalam belajar. Dalam blog ini akan diulas beraneka macam tipe anak-anak yang mengalami kesulitan belajar yang disarikan dari berbagai sumber, dengan harapan dapat menolong para pembaca yang memiliki putra-putri / peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar tidak berarti mereka tidak dapat menjadi orang yang sukses. dibutuhkan peran orang tua, guru, spikolog dan masyarakat untuk dapat menerima mereka dan menguatkan mereka sehingga mereka dapat berhasil melewati kesulitan dan tantangan dalam dunia yang kejam ini. Sering kali kita men-judge anak-anak yang mengalami kesulitan belajar sebagai anak-anak bodoh dan pemalas, padahal sebenarnya mereka tidak bodoh. Mereka juga bukan anak-anak yang cacat mental dan bukan pula anak-anak yang terbelakang. IQ total mereka minimal 90 bahkan lebih. Hanya bedanya antara anak-anak normal dengan anak-anak yang mengalami kesulitan belajar adalah, anak-anak yang mengalami kesulitan belajar terdapat selisih 10-15 points pada  IQ verbal dengan IQ performance mereka. Yang terjadi adalah emosi yang tidak stabil dan mudah marah. Karena mereka sering kali merasa gagal dan tidak dapat melakukan apapun. 

Disini diperlukan dukungan dan bantuan agar anak yang memiliki kesulitan belajar dapat bertumbuh dengan baik dan tidak merasa tertolak. Karena kegagalan yang dipupuk sejak lama akan membuat seseorang setres dan gantung diri. Yang dapat kita lakukan pada mereka adalah memberi motivasi bahwa mereka dapat melakukan dan menyelesaikan dengan baik. bantu mereka mengurangi tingkat kegagalan dan frustrasi dalam diri mereka, hargai mereka dalam kemajuan yang telah mereka peroleh. sekecil apapun keberhasilan mereka, berikanlah pujian. 

Ada 4 macam anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. yang akan dibahas dalam blog ini, yaitu :
1. Disleksia
2. Asperger
3. Dysphasia
4. Gangguan konsentrasi. 

Pada anak-anak yang mengalami kesulitan belajar, tidak akan mengalami kesembuhan total tapi seiring bertumbuhnya waktu, mereka akan menemukan cara-cara yang membuat mereka akhirnya mengerti dan memahami suatu permasalahan/ soal yang diberikan oleh guru. Jadi jangan memaksakan sebuah rumus matematika paten pada mereka. karena mereka mungkin tidak akan pernah mengerti, tapi biarlah mereka mencari cara sendiri agar mereka bisa memahami dan bantulah mereka menemukan cara termudah bagi mereka untuk memahami sebuah soal matematika dan memperkecil rasa gagal dalam diri mereka. 

-Tuhan Memberkati-