Filosofi 6 Panggilan



"Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satutubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain." - Roma 12:4-5

"Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus." - 1 Korintus 12:12

"Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih." - Efesus 4:16

"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah." - Kolose 3:15

"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhirdan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah." - Kisah Para Rasul 20:24

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." - 2 Timotius 4:7

Mungkin bagi sebagian besar kalangan Gereja saat ini, istilah Enam Panggilan masih terdengar sangat asing dan tidak heran jika masih banyak yang menilai bahwa hal tersebut tidak alkitabiah. Enam Jenis Panggilan memang merupakan pewahyuan baru yang sangat alkitabiah yang Tuhan bukakan sendiri bagi Gereja-Nya terutama di Indonesia untuk memandu dan mendukung umat Tuhan di akhir dari Akhir Zaman dalam mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut Yesus Kristus Tuhan yang ke-2 kalinya. Tuhan ingin bahwa semua umat-Nya mencapai garis akhir dengan kuat, menyelesaikan tugas dan menggenapkan semua janji sampai pada kesempurnaan.

Enam Panggilan terkait erat dengan rencana dan destiny yang Tuhan tetapkan bagi Gereja, baik secara personal maupun korporat dalam berbagai ukuran dan level yang berbeda-beda. Keenamnya memiliki keunikan, kekuatan dan kelemahan masing-masing, jadi sebuah panggilan tertentu tidak lebih baik daripada panggilan lainnya. Idealnya, dalam sebuah komunitas pelayanan keenam panggilan harus ada dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Karena kerinduan Tuhan adalah melihat Generasi Terakhir ini memiliki kerendahan hati dan kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna seperti Allah Tritunggal.

Dalam penyusunan deskripsi Enam Panggilan, saya mengerjakan berdasarkan urutan kemunculannya baik di dalam sejarah yang tertulis Alkitab maupun idealisme layaknya sebuah komunitas pelayanan. Pilar selalu yang paling dahulu, karena tanpanya tidak akan terbentuk sebuah bangunan ilahi Gereja. Kemudian Imam, Pekerja, Tentara, Raja dan yang terakhir adalah Mempelai, karena pada akhirnya secara korporat dan individu kita dipersatukan dengan Yesus Kristus dalam Pernikahan Anak Domba.

Konsep Enam Panggilan bukan untuk meniadakan Lima Jawatan (Rasul, Nabi, Penginjil, Gembala & Guru), namun untuk menyempurnakannya. Saya mengibaratkan Konsep Lima Jawatan sebagai "hujan awal" di masa awal Gereja muncul, sedangkan Konsep Enam Panggilan sebagai "hujan akhir"-nya. Bahkan sebenarnya Enam Panggilan sudah ada lebih dahulu sebelum adanya Lima Jawatan. Abraham, Ishak & Yakub adalah pribadi-pribadi dengan panggilan Pilar; Raja Salem Melkisedek, Harun & Samuel bin Elkana adalah para Imam yang luar biasa; Yosua, Kaleb, Yefta & Daud adalah Tentara yang memuaskan hati-Nya dan seterusnya. Semuanya dirancang untuk tampil maksimal pada masa akhir sekarang ini. 

Tuhan Yesus Kristus, seorang pribadi yang sempurna, memiliki segalanya. Di dalam diri-Nya terkandung Lima Jawatan sekaligus Enam Panggilan. Demikian juga kita sebagai Gereja-Nya juga memiliki 11 unsur Jawatan-Panggilan tersebut, hanya saja kadar masing-masing unsur pada masing-masing individu berbeda-beda tergantung dari berbagai faktor dalam dirinya. Ketika orang percaya semakin bergaul dengan Firman, Roh Kudus, memperdalam keintiman dan makin menanggalkan beban dan dosa, maka kesebelas unsurnya akan semakin sempurna sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh karena itu, kejarlah Pribadi-Nya, ingini Dia lebih lagi, datanglah kepada-Nya sesering mungkin selagi masih ada kesempatan di waktu yang semakin singkat ini. Tuhan memberkati.

Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.