PANGGILAN MEMPELAI
"Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelaimelihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu." - Yesaya 62:5
"Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebabseluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan." - Ester 2:12
"Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti." - Ester 2:17
"Jikalau hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba ... " - Ester 5:8a
"Jikalau baik pada pemandangan raja dan jikalau hamba mendapat kasih raja, dan hal ini kiranya dipandang benar oleh raja dan raja berkenan kepada hamba, maka hendaklah ... " - Ester 8:5a
Introduksi
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya;passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.
Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi duniasesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya;passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.
Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi duniasesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26
Definisi Singkat
Panggilan Mempelai adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Mempelai atau Kekasih dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia dituntut mampu memikat hati Tuhan dan memperoleh perkenanan Tuhan dengan kekudusan dan keindahan yang bahkan bisa ditampilkan di atas panggung dunia.
Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Ratu Ester, Maria - Saudari dari Marta dan Lazarus, Rasul Yohanes, Gereja - Umat Tuhan secara korporat.
Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Mempelai adalah seorang yang mengejar hati Tuhan dengan kekudusan, menantikan kehendak dan keputusan dengan setia, memperlakukan Tuhan dengan keintiman yang penuh keindahan, romansa, afeksi dan gairah. Seorang Mempelai memiliki kesukaan untuk diam di bawah kaki Tuhan dan piawai dalam melayani sisi keallahan Tuhan Yesus, sementara Pekerja piawai dalam melayani sisi kemanusiaan Tuhan Yesus. Dalam hal kekudusan dan hidup kudus, seorang Mempelai dikenal tidak berkompromi. Hal ini berbeda dengan seorang Raja yang karena kebijaksanaan dan kayanya pertimbangan dalam dirinya sehingga terkesan lebih berkompromi.
Mempelai sepertinya sejak awal dirancang untuk hidup kudus di atas rata-rata, menyukai keindahan dan seni juga di atas rata-rata, dan memahami dengan sepenuhnya hak dan kewajibannya sehingga dapat memperoleh perkenanan dengan legalitas yang sah.
Mempelai sepertinya sejak awal dirancang untuk hidup kudus di atas rata-rata, menyukai keindahan dan seni juga di atas rata-rata, dan memahami dengan sepenuhnya hak dan kewajibannya sehingga dapat memperoleh perkenanan dengan legalitas yang sah.
Cara Mempelai Memperoleh Perkenan Tuhan
Seorang Mempelai memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, mengejar hati Tuhan dengan kekudusan dan keintiman yang lebih dari rata-rata. Perkenanan Tuhan adalah segalanya bagi Mempelai, setiap tindakan yang dilakukannya bagi Tuhan semata-mata untuk memikat hati Raja di atas segala raja, persis seperti seorang kekasih atau seorang isteri yang hendak menyukakan hati suaminya. "Ambisi" seorang Mempelai adalah memperoleh perkenanan Tuhan secara utuh dan memikat hati Tuhan dengan penampilannya yang indah sempurna sehingga dapat dianggap pantas menjadi kebanggaan Tuhan sendiri.
Mempelai Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Mempelai (panggilan utamanya BUKAN Mempelai) dapat memanfaatkan kekuatan Mempelai dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Pilar yang tugasnya membangun dan menjadi penopang bagi kelima panggilan lainnya di hadapan Tuhan, dengan Mempelai sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Pilarnya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Mempelai yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka iman, kesetiaan, daya tahan, hikmat dan kekayaan rohani dan jasmani serta keintiman dengan Tuhan akan semakin bertambah.
Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Tentara, maka kepekaan, kecerdasan rohani, karunia-karunia, senjata-senjata, kenaikan pangkat dan kekayaan jasmaninya akan makin ditambahkan.
Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Tentara, maka kepekaan, kecerdasan rohani, karunia-karunia, senjata-senjata, kenaikan pangkat dan kekayaan jasmaninya akan makin ditambahkan.
Mempelai Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Mempelai lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan kemauan keras dan pemaksaan untuk rela hidup lebih kudus, lebih bergairah terhadap Kristus, tampil indah dalam kesempurnaan di hadapan Allah. Biasanya orang tersebut sulit menjaga kekudusan, sulit hidup kudus, sulit untuk diminta berpuasa, malas untuk tampil lebih baik apalagi tampil sempurna sesuai yang diminta Tuhan dalam hidupnya. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.
Pengakuan Panggilan Mempelai
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Mempelai Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Mempelai setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Mempelai lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan kemauan keras dan pemaksaan untuk rela hidup lebih kudus, lebih bergairah terhadap Kristus, tampil indah dalam kesempurnaan di hadapan Allah. Biasanya orang tersebut sulit menjaga kekudusan, sulit hidup kudus, sulit untuk diminta berpuasa, malas untuk tampil lebih baik apalagi tampil sempurna sesuai yang diminta Tuhan dalam hidupnya. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.
Pengakuan Panggilan Mempelai
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Mempelai Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Mempelai setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.
PANGGILAN IMAM
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. - Ibrani 2:17
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. - Ibrani 4:15
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapiyang sekarang telah beroleh belas kasihan. - 1 Petrus 2:9-10
Introduksi
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya;passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.
Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi duniasesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26
Definisi Singkat
Panggilan Imam adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Imam atau Juru Damai dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia bersedia berlutut di hadapan Allah dan manusia supaya belas kasihan Tuhan diturunkan dan murka Allah dilewatkan.
Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Anak Manusia - Kristus Yesus Tuhan, Imam Besar Harun, Samuel bin Elkana, Nehemia, Ezra, para abdi Allah dan imam-imam lain.
Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Imam adalah cenderung manusiawi (nilai perikemanusiaan yang lebih dari rata-rata), lebih peduli dan berbelas kasihan terhadap orang lain, paling mudah mengampuni dan rela berkorban di hadapan Allah dan orang lain. Yesus Kristus sebagai Anak Manusia yang akhirnya harus mati di atas kayu salib adalah contoh yang sempurna. Seorang Imam, pada level yang sama, mengenal Hati Bapa lebih daripada kelima panggilan lainnya. Ia juga mampu mengenali penderitaan orang lain melalui sudut pandang Hati Bapa tersebut. Kekuatannya adalah belas kasihan dan roh pengertian yang besar dalam hatinya.
Cara Imam Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Imam memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Hati Bapa, Roh Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan perintahkan setiap kali. Ia mampu memandang kemanusiawian Gereja dari sudut pandang keilahian Tuhan dengan tepat. "Ambisi" seorang Imam adalah mendapati bahwa belas kasihan, pengampunan, pertobatan dan keselamatan yang dari Allah tergenapi atas kaum dan bangsanya sekaligus dijauhkan dari cawan murka Allah.
Imam Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Imam (panggilan utamanya BUKAN Imam) dapat memanfaatkan kekuatan Imam dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Pekerja yang tugasnya adalah dengan giat dan kerja keras menyediakan pra-sarana dan sarana bagi misi Kerajaan Allah dalam berbagai bidang dan level, dengan Imam sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Pekerjanya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Imam yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka tanggung jawab, pekerjaan, skill, upah dan teritori yang berkaitan dengan pekerjaannya akan semakin ditambahkan dan diperluas.
Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Mempelai, maka kerinduan, keintiman, perkenanan, roh takut akan Allah dan kekudusan dalam hidupnya akan terus meningkat.
Imam Sebagai Sisi Yang Terlemah
Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Mempelai, maka kerinduan, keintiman, perkenanan, roh takut akan Allah dan kekudusan dalam hidupnya akan terus meningkat.
Imam Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Imam lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan pengenalan akan Hati Bapa lebih dalam lagi, roh belas kasihan dan kerelaan menderita seperti Domba Kristus. Biasanya orang tersebut kurang memiliki belas kasihan, lebih sulit mengampuni, tegas bahkan kadang cenderung kejam.Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.
Pengakuan Panggilan Imam
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Imam Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Imam setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.