HARGA DIRI SEORANG ANAK
Jika seorang anak dicintai dan dibuat merasa aman dan nyaman oleh orang-orang di dalam lingkungan keluarga dan orang-orang luar yang dekat dengan lingkungan keluarga, maka dia akan memandang dirinya sebagai baik dan akan mengembangkan harga diri yang sehat.
Self reflection: Tahukah Anda perlakuan orang tua yang bagaimana yang membuat anak merasa dicintai? Tahukah Anda apakah perlakuan Anda sangat kurang atau terlalu berlebihan dalam memberikan cinta? Apakah dampaknya?
Jika seorang anak merasa tidak dicintai, disingkirkan, dinomorduakan, dan diabaikan atau diperlakukan kasar secara seksual dan atau fisik oleh salah satu anggota keluarga, teman dari keluarga atau orang asing, maka dia besar kemungkinan akan mengembangkan harga diri yang rendah.
Self reflection: Tahukah Anda perlakuan orang tua yang bagaimana yang membuat anak merasa tidak dicintai? Tahukah Anda apa itu harga diri yang rendah dan tanda-tandanya? Apa dampak jangka panjang pada diri seorang anak yang memiliki harga diri yang rendah?
Jika orang tua dari seorang anak berpisah atau bercerai dan di sana ada orang tua yang absen, yang jarang sekali menengoknya, seperti kasus "missing father," dia akan berkembang menjadi pribadi dengan harga diri yang rendah.
Self reflection: Apakah Anda tahu mengapa anak mengalami kehilangan sosok ayah atau ibu (missing father/mother)? Apakah Anda tahu apa kebutuhan seorang anak dari ayah dan ibunya? Apakah orang tua Anda sendiri telah cukup memberikan kebutuhan Anda sendiri sebagai seorang anak?
Seorang anak dengan penghargaan diri yang rendah sering mencari pemenuhan untuk "kehilangan cinta!" Mereka mencari seseorang yang akan membuat mereka merasa baik (feel good); Untuk membuat mereka merasa diterima, dibutuhkan dan diinginkan.
Seorang anak yang mendapatkan kekerasan seksual atau diperkosa, akan jatuh ke dalam pola pikir yang sama bahwa diri mereka tidak berharga dan mencari seseorang untuk membuat mereka merasa pantas untuk dicintai dari pada disiksa secara batin atau fisik.
Sayangnya, apa yang terjadi pada mereka adalah mereka mulai membentuk hubungan seksual di awal usia remaja. Mereka berakhir dengan kesalahan cara pandang bahwa melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan cinta (sex for love). Mereka salah berpikir bahwa seks itu untuk mendapatkan persahabatan, perhatian, dan rasa aman.
Self reflection untuk orang tua: Apakah Anda cukup peduli dengan masa depan anak-anak Anda? Apakah Anda bersedia berubah untuk kebaikan kehidupan masa depan mereka? Sering masalahnya bukan ada pada anak Anda, tetapi pada bagaimana Anda memperlakukan anak Anda sehingga mereka menjadi bermasalah. Masalah anak adalah reaksi anak terhadap perlakuan orang tua pada anak.
Jika Anda tidak peduli dan tetap mengabaikan untuk tahu apa kebutuhan emosional anak-anak Anda karena Anda terbebani dengan masalah pribadi, dan tidak melakukan perubahan pada diri Anda dengan menyelesaikan masalah-masalah pribadi Anda, Anda sebenarnya sedang mewariskan masalah dari generasi sebelumnya ke generasi yang akan datang. Tetapi Anda dapat melakukan perubahan. Memutus mata rantai kekerasan dan pengabaian di keluarga Anda.
Omong-omong, kita berbicara tentang harga diri anak, apakah kita sendiri sebagai orang tua punya masalah harga diri yang rendah (low self esteem)? Bagaimana kita tahu kita sebagai orang tua punya harga diri yang rendah? Jangan-jangan karena harga diri yang rendah di orang tua, orang tua mewariskan harga diri rendah kepada anaknya.
Peduli Trauma, sekolahnya orang tua untuk menjadi orang tua bagi dirinya sendiri.
Supriyatno
Founder PTSG