Wednesday, October 31, 2012

menolong bisa jadi tidak baik untuk diri anda

Segala hal yang terlalu kurang atau terlalu berlebihan itu tidak baik. Yang baik adalah yang mampu menempatkan diri berada di antara keduanya. Demikian pula dengan sifat penolong. Jika kita sangat kurang dari sifat penolong, kita tidak memiliki sensitifitas. Tidak memiliki empati pada orang lain. Kita mementingkan diri kita sendiri. Kita hanya hidup untuk diri kita sendiri. Kita menjadi tamak. Dan pandangan orang lain akan mengatakan kita sombong. 

Lalu bagaimana jika kita terlalu berlebihan dengan sifat penolong? Banyak orang yang mendapatkan masalah justru dari kebiasaannya menolong. Seorang istri yang berusaha menolong suami, karyawan yang bersedia menolong rekan kerjanya, atau di dalam hubungan lain, menolong malahan membuat mereka memendam kemarahan dan ketidakberdayaan. Mereka merasa diri mereka sebagai korban. Selalu dikorbankan. Selalu merasa tidak ada orang lain yang peduli. 

Maka, jika kebiasaan menolong justru mendatangkan masalah bagi diri Anda, di dalam pernikahan atau hubungan yang lain, berhentilah sejenak untuk menyalahkan orang lain atau keadaan dan mulailah mencari pola-pola mental di dalam diri Anda yang menciptakan masalah pada diri Anda. Syaratnya, tidak melakukan penyangkalan pada diri sendiri. Penyangkalan pada diri sendiri adalah gerbang pertama yang menghalangi perubahan.

Supriyatno
Founder PTSG, sekolahnya orang tua untuk menjadi orang tua bagi diri mereka sendiri.