Friday, December 30, 2011

Terima Berkat Mandat Baru 2012

Sejak bulan Oktober, saya mempersiapkan hati untuk menyambut KKR Finish Strong. Tuhan memperlihatkan lembar penilaian yang Tuhan buat untuk saya sepanjang tahun ini, banyak sekali nilai merahnya. hampir semua aspek yang menjadi bagian saya, tidak memenuhi target 'ketuntasan minimal' yang Tuhan tetapkan dalam hidup saya. Tuhan singkapkan begitu banyak pahit hati yang saya telan, begitu banyak luka yang saya biarkan menganga hanya karena saya tidak pernah mengijinkan Tuhan untuk menyembuhkan luka hati saya. Semua tidak lebih dari sebuah gengsi pribadi yang membuat saya tidak tersentuh oleh Tuhan.  

Banyak hal Tuhan bukakan. Tuhan ijinkan saya melihat ke belakang, tapi bukan untuk menjadi pahit hati tapi untuk mengubur semua yang lama dan memperbaiki nilai agar di akhir tahun ini saya bisa mengakhiri tahun 2011 dengan kuat. Secara nalar, sudah tidak mungkin bagi saya untuk memperbaiki semua ‘nilai standart minimal’ dari Tuhan itu. Tapi oleh anugerah Tuhan saja, Ia ‘mengatrol’ semua nilai saya yang tidak tuntas dan Ia yang menyempurnakannya.  Saya hentikan sementara semua jenis pelayanan yang saya lakukan dan mundur sejenak. Bukan karena saya ingin melarikan diri dari sebuah panggilan, tapi justru karena saya menyadari, bila saya tidak menghentikan semuanya saat ini dan memulihkan diri saya, maka tahun depan saya tidak akan memiliki energi yang cukup untuk menghadapi pertempuran yang lebih hebat. Karena begitu banyak luka batin yang telah saya derita. Saya mengoreksi betul-betul 'hati' saya. Apakah semua yang saya lakukan hanya untuk diri saya sendiri atau karena saya memang ingin menyukakan hatiNya. Tuhan ingin agar saya memperbaiki setiap motivasi hati yang tidak benar.

Pada tahun 2009 saat kami diminta memilih dimanakah letak panggilan kami, saya masuk pada panggilan imam. dan panggilan itu begitu kuatnya memikat hati saya. sampai pada akhirnya, pertengahan 2011 Tuhan berkata panggilan saya dibelokkan ke mempelai. 

Saya mempersiapkan semuanya dengan baik. saya membuat sebuah jubah. bagi saya, itu adalah jubah pertama dan termahal yang pernah saya miliki. jubah mempelai seperti gaun panjang menjuntai sampai ke lantai dengan lengan panjang yang akan jatuh ke bawah saat saya mengangkat kedua tangan saya. bagaikan kerubim. gaun berwarna dasar putih berkilap memiliki arti kekudusan dan ketulusan. dan dilapisi dengan kain satin transparan berwarna biru muda dengan titik-titik emas di bagian luarnya, melambangkan tanpa keintiman dengan Tuhan, semuanya tidaklah ada artinya. dihiasi sebuah hati bludru berwarna merah darah di bagian dada dan mawar biru tua di bagian punggung sebagai lambang hati yang melekat pada Tuhan dan keintiman dengan Tuhan sebagai pusat dari segalanya. Tuhan memberikan  dua buah tambahan di pundak saya. sebuah bordir garis finish di pundak kiri dan panah api di pundak kanan. sebagai lambang menyelesaikan tuntas sampai garis finish dengan ketepatan yang dari Tuhan. Di bagian punggung ada dua buah sayap api dari Tuhan dan bukan api-api dari si jahat yang dapat menghanguskan. Tetapi api gelora cintaNya yang melambangkan terbang dengan kekuatan extra yang dari Tuhan dan melesat bagaikan sebuah roket. Dan diakhiri dengan mengikatkan sebuah ikat pinggang hineni. yang artinya tanpa hati hamba dan kerelaan untuk diubahkan setiap karakter kita menjadi seperti yang Tuhan mau, semuanya adalah sia-sia. Saya memakai jubah itu tepat di hari terakhir KKR saat kami dipertunangkan kembali dengan Sang Raja. Dan saat itulah, tepat saat kami dipertunangkan dengan Sang Raja, Tuhan ingin saya memakai sebuah jepit mahkota kecil di kepala saya sebagai lambang meterai kerajaan. Dan setelah selesai semua acara, dan kami keluar dari gedung dengan membawa persembahan. Dan sesuatu yang aneh terjadi. Tuhan tidak menginginkan saya memasukkan sejumlah uang yang sudah saya persiapkan tapi Tuhan hanya meminta sejumlah uang yang tidak terlalu besar. Dan itu adalah 20.000rp. semula saya bingung. Karena saat itu diperkatakan apa yang kita tabur itu yang kita tuai. Tapi Tuhan berkata bukan jumlah uang yang besar yang Aku minta, tapi sebuah persembahan dengan hati dan ketepatan. dan saya tiba-tiba teringat pada saat Hadassah datang pada malam pertamanya jumpa dengan sang Raja, ia datang tidak dengan mengenakan semua perhiasan kalung berlian yg banyak, tapi ia hanya memakai sebuah kalung kecil dengan lambang bintang Daud dan memberikan kalung kecil itu untuk Raja. Dan setelah saya mengerti bahwa ternyata arti dari angka 20rb rupiah adalah angka dua yang berarti keintiman dan angka nol berarti hati hamba, saya melakukan dengan ketaatan. Mempersembahkan bukan karena ‘memperhitungkan’ berapa jatah yang akan Tuhan lipat kali gandakan dan Tuhan kembalikan buat kita, tapi sebuah pemberian dalam ketepatan dan ketaatan yang menghasilkan sebuah ledakan yang kuat, tanpa memperhitungkan berapa jumlah berkat yang akan Tuhan kembalikan pada kita.

Di akhir semuanya itu, saat keluar melalui pintu mempelai, Tuhan berkata peganglah tangan kekasihKu dan Aku akan mengimpartasikan segala karunia yang ia miliki untukmu bila engkau terima dengan iman dan percaya. Dan saat saya pegang tangan beliau, kekasih Raja itu mengarahkan tongkat bola dunia itu ke pundak kanan saya yang ada lambang ketepatannya. Dan itu sebuah pertanda bahwa Ia telah mengulurkan tongkat perkenananNya kepada saya untuk memerintah dengan otoritasNya dan melangkah dalam ketepatanNya.

Saya percaya bahwa di tahun 2012, penyertaan Tuhan tinggal tetap dalam hidup saya dan Ia akan memberi kemampuan untuk saya bisa meyelesaikan dengan kuat. Setiap visi dan misi yang telah Ia tetapkan dalam hidup saya. Dan mulai berjalan tidak dengan kekuatan saya sendiri tapi dengan kekuatanNya, terbang mengatasi badai dan menikmati setiap bentukan yang Ia ukir indah dalam hidup kita.

berkat yang sama pun diterima oleh siapa saja yang percaya dengan iman.

Selamat datang 2012, kami menyambut kedatanganmu dengan ucapan syukur yang tak terkira. Apapun boleh terjadi dalam hidup kami, tapi itu tak akan menghalangi kami untuk mengucap syukur kepada Dia yang telah mengurapi kami.

Tuhan memberkati



No comments: