Tuesday, January 17, 2012

Perempuan, Mengapa Engkau Begitu Perasa?


Saya adalah seorang perempuan yang memiliki karakter perfeksionis, dinamis dan mudah bosan, kadang saya bingung dengan diri saya sendiri. Saya berjuang mendapatkan jawaban demi jawaban yang bisa memuaskan hati saya. Ikut seminar ini dan itu, smua berhubungan dengan otak, pikiran dan terapi diri sendiri. Tapi ternyata, tidak saya temukan jawabannya juga. Saya tidak juga merasa puas dan terus saja bertanya-tanya. Saya sulit menganalisa diri saya sendiri. Itu sebabnya saya terus menerus mengobservasi diri saya sendiri. Saya selalu ingin tau, mengapa saya dengan mudah bersikap dingin dan berbalik 180 derajat menjadi sangat hangat dan menyukai pertemanan, mengapa saya begitu moody, mengapa di lingkungan yang saya anggap tidak terlalu aman bagi saya, saya memilih berdiam diri, mengapa saya mudah meledak, mengapa saya cengeng, mengapa saya berperilaku begini dan begitu. Mengapa hal kecil tiba-tiba bisa menjadi besar. Mengapa saya tiba-tiba bertingkah berlebihan. Mengapa saya selalu berfikir negatif. Berbagai buku temparamen, karakter dan kejiwaan saya baca. Dan saya menemukan beberapa hal dari pengalaman pribadi saya  yang kemudian saya gabungkan dengan semua buku yang saya baca, dan saya sarikan yang mungkin bisa membantu bagi saudara yang mengalami persoalan yang sama dengan saya.

1.  ingatlah bahwa seorang wanita memiliki ketidakstabilan hormon. Dan mau tidak mau itu mempengaruhi aksi reaksi wanita terhadap suatu hal. Disadari atau tidak, pengaruh tamu bulanan itu menyebabkan ketidakstabilan emosi wanita. Jadi tiap kali anda akan bereaksi terhadap suatu hal, bila itu dirasa anda mulai lebay, check diri anda sendiri. apakah anda benar-benar merasa bahwa kasus itu memang kasus yang besar yang perlu ditindak-lanjuti dengan porsi hati yang lebih besar, atau itu adalah kasus sederhana yang tidak perlu diperpanjang. Dan bila anda sudah mengetahui jawabannya, segera cut dan berhenti memperpanjang. Solusi untuk mencegah terjadinya emosi yang terlalu besar, biasakanlah mencatat dalam kalender bulanan anda, kapan waktu anda datang bulan. Sehingga anda bisa lebih mengenali, peduli dan menyayangi diri anda sendiri. Karena Tuhan pun ingin agar anak-anakNya juga perduli lebih mengerti dan mengasihi (mengasihi tidak sama dengan mengasihani) dirinya sendiri.

2. setiap orang memiliki masa lalu yang disadari atau tidak, itu berdampak dalam kehidupan dan perilaku seseorang. Selalu ada aksi reaksi yang “menyangatkan” atau justru sebaliknya. Contoh : Bila anda orang yang sejak kecil tumbuh dalam lingkungan yang suka mencemooh anda, maka ada 3 reaksi yang mungkin terjadi :
--> reaksi pertama : bila jiwa anda mempunyai jiwa pemberontak, anda akan menjadi seorang yang akan memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang yang dengan mudah merendahkan orang lain dan itu akan secara terang-terangan anda lakukan.dan ini akan berdampak jelas sekali saat anda melukai hati orang lain yang bersinggungan dengan anda. Dan saat kepahitan dan kemarahan itu memuncak, yang terparah anda akan dapat membunuh orang lain baik itu membunuh karakter mereka dengan kata-kata yang sangat melukai atau benar-benar membunuh secara fisik.
--> reaksi ke-dua : bila anda mempunyai jiwa yang lebih nrimo, anda akan menjadi seorang yang merasa minder dan mudah sekali menyerap apa yang ada di sekeliling anda. Bagaikan sebuah sponge yang akan menyerap semua dan mengendapkan di dalam hati sampai kepahitan itu akan memuncak dan saat anda meluapkan kemarahan itu bisa berdampak pada menyakiti diri sendiri, hingga yang terparah adalah bunuh diri. kemungkinan reaksi yang timbul adalah dengan tidak mengajak bicara orang yang telah menyakiti hatinya dan menganggapnya "seolah manusia itu tidak pernah ada di muka bumi." dan ini pun bisa membunuh karakter orang-orang di sekelilingnya dan orang yang dekat dengannya.
--> reaksi ke-tiga : seorang yang stabil jiwanya, ia bisa mengontrol sakit hatinya. Ia meredam segalanya dan memilih tetap bersikap baik saat dia disakiti. Reaksi yang ke-3 ini menunjukkan kedewasaan seseorang. Dia dianggap sangat dewasa ketika ia bisa mengelola emosinya dan bersikap bijak saat dia diperlakukan tidak adil. Dan bahkan banyak orang kristen yang belum bisa mencapai tahap mengelola dan mengontrol emosinya. Tapi ada kemungkinan orang ini akan balas dendam. Tapi reaksi saat dia tidak mampu menahan lagi, tidak bisa diprediksi. Mungkin ia akan berdiam diri dan menunggu batas waktu sabarnya habis dan ia akan membalas lebih kejam atau menyerahkan pembalasan kepada Tuhan (dalam hal ini bisa saja ia tidak tulus mengampuni dan berharap penghakiman Tuhan lebih kejam dari pembalasan yang ia buat, karena akar sakit hati dan kecewanya belum terselesaikan) . Tapi reaksi yang ke-3 ini belum sempurna, karena ia masih menyimpan sakit hati dan pahit hatinya itu, sampai benar-benar ia bisa melepaskan semua sakit hatinya di bawah kaki Yesus maka ia akan memperoleh kelegaan yang luar biasa dan kelepasan dari belenggu-belenggu yang mengikat hidup kita.

Contoh di atas hanya terjadi pada satu kasus, yaitu karena anda tinggal dalam lingkungan pencemooh. Bagaimana bila anda tinggal dan tumbuh di lingkungan yang lebih buruk dari itu. Padahal tiap orang mempunyai latar belakang kehidupan yang berbeda-beda padahal kita dituntut untuk menjadi seorang yang bisa fleksibel dan mengasihi semua orang dan ada ekspektasi/harapan dari orang lain atas diri anda. Anda diharapkan bisa menjadi seorang yang sempurna di mata orang yang ‘mengharapkan’ anda, seperti boss anda, sahabat anda, orang tua anda. Bahkan Tuhan pun memiliki standart khusus bagi orang yang mau mengikut Dia sebagai “murid”. seperti apa yang Paulus tuliskan dalam 1 korintus 10:33 "sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. " Keselamatan diperoleh secara gratis dengan darah Yesus di Calvary tapi selanjutnya untuk menjadi seorang murid, diperlukan kriteria-kriteria khusus yang Tuhan tetapkan sendiri. Dan ketika satu kali anda tidak memenuhi harapan/espektasi mereka terhadap anda, mereka akan kecewa dan mungkin bila itu tidak segera dibereskan, maka itu akan berdampak lebih besar lagi dalam kehidupan anda. 
Berikut ini saya akan memberikan beberapa contoh lain agar anda memperoleh gambaran-gambaran nyata.

Bila anda tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terbiasa memanjakan dan memenuhi semua kebutuhan anda, anda kemungkinan besar akan bertumbuh menjadi seorang yang tidak memiliki mental baja dan cenderung mudah mengasihani diri sendiri dan cenderung memilih terpuruk dan menyalahkan diri sendiri atau justru sebaliknya memperlakukan orang lain seenak sendiri dan tidak mau koreksi diri dan tidak mau terima didikan. Dan bila suatu ketika anda berada di posisi anda kehilangan segalanya, anda akan berjuang melakukan apapun juga agar anda mendapat pengakuan dari orang lain bahwa ianda benar-benar memiliki sesuatu atau sebuah talenta yang bisa dibanggakan atau lebih tepatnya disombongkan.

Bila anda tumbuh dalam lingkungan yang penuh iri dengki dan tipu muslihat, kemungkinan besar anda akan menjadi seorang yang licik. Seorang yang penuh dengan kepahitan dan kecewa di hatinya,, bahkan terparah kecewa dengan Tuhan, ia akan bertumbuh menjadi seorang yang kejam dan tidak kenal ampun bahkan tak segan untuk menghabisi nyawa orang lain (contoh Hitler).  Atau mungkin anda adalah seorang dengan latar belakang tertolak, pernah digugurkan waktu dalam kandungan, mungkin anda punya penyakit yang diturunkan oleh orangtua anda, atau anda pernah dipersembahkan kepada dukun-dukun atau dewa-dewa sejak anda masih bayi. Atau justru mungkin anda tinggal di lingkungan yang sangat bebas dan melegalkan segala hal yang menganggap bahwa hidup tidak kudus, miras, candu narkoba, kumpul kebo, lesbian dan homoseksual adalah hal yang wajar dan normal. Kenali diri anda sendiri dengan kembali mengingat masa lalu anda. Dan segera cari apa akar persoalannya dan setelah ketemu, doakanlah itu bila perlu dengan puasa. Bila anda tidak sanggup mengatasi semua trauma-trauma hidup seorang diri, ajaklah seorang yang memiliki keintiman dengan Tuhan yang haus akan Tuhan yang bersedia untuk membantu anda agar anda bisa lepas dari jerat masa lalu anda.

3. temperamen anda dipengaruhi juga oleh jenis dan tipe karakter anda. Apakah anda melankolis, koleris, sanguin, atau plekmatis.  Setelah anda doa kelepasan dan dilepaskan dari semua dosa masa lalu anda yang mengikat dan merintangi anda, belajarlah untuk lebih memahami diri sendiri dan tipe-tipe karakter. Tipe karakter atau watak atau apapun lah bahasa kerennya, menurut saya ini adalah sifat bawaan yang berasal dari gen-gen perpaduan yang diturunkan oleh nenek moyang dan orang tua anda. Jenis karakter/sifat ini bisa dipelajari dengan membaca buku-buku tentang karakter dan bisa diubahkan dengan bantuan Roh Kudus dan Tuhan Yesus. Sifat-sifat anda ini bisa diubahkan setelah anda tau apa sebenarnya akar permasalahan dalam diri anda. Setelah anda mengetahui semua tipe dan kelemahan dalam diri anda, perbaikilah itu dan belajarlah memahami karakter-karakter manusia lain dan mengerti apa kelemahan-kelemahan mereka. Itu perlu dilakukan bukan untuk menjatuhkan orang lain, tapi untuk hidup berdampingan dan menyesuaikan diri dengan orang lain karena Tuhan tidak hanya menciptakan manusia sebagai mahkluk individual tapi juga mahkluk sosial yang butuh orang lain untuk sosialisasi dan bergaul.

Nah, bila sekarang kita telah lebih memahami diri kita sendiri, kini waktunya untuk kita bersikap dan bereaksi dengan tepat seperti apa yang Tuhan mau. Karena Tuhan ingin setiap anaknya berjalan dalam ketepatanNya. Jangan pendam sakit hati, kecewa dan membiarkannya membatu dan mengakar. Dan ingatlah selalu bahwa reaksi kita menentukan hidup kita selanjutnya. Tuhan memberkati.

-Amin-

No comments: