08.09.2012
begitu banyak orang yang datang pada saya dan curhat, tapi saya tak pernah dapat memberikan sebuah jalan keluar yg bisa membuat mereka keluar dari cangkang mereka dan bergerak maju. beberapa minggu yang lalu saya mendapat tawaran dari sekolah untuk mengikuti 4 sesi bimbingan konseling setara dengan 13 kali pertemuan S2 psikologi (tiap pertemuan 3sks). tanpa berpikir panjang, saya mengajukan diri untuk ikut ambil bagian dalam pelatihan bimbingan konseling tersebut. dan saya akan sarikan beberapa hal penting yang saya peroleh pada pertemuan pertama ini.
landasan pemikiran/ dasar konseling kristen :
1. Yesus menjadi teladan utama dalam konseling karena Ia adalah konselor sejati. hal ini dapat dilihat dari konsistensiNya dalam sikapNya terhadap Petrus dan Yudas. (Lukas 22:31-34 dan Yohanes 21-30)
disini dapat disimpulkan bahwa Yesus membiarkan murid-muridNya memutuskan apa yang akan mereka lakukan sekali pun Ia tau apa yang dilakukan muridNya itu salah. Ia tidak memaksa sang murid untuk melakukan atau menjadi seperti apa yang Yesus mau, tapi Ia membiarkan murid-muridNya memilih jalan hidup mereka sendiri. Ia hanya memberitahu, dan mengingatkan tapi selanjutnya Ia serahkan keputusan kepada murid-muridNya. Ia membiarkan murid-muridNya menjadi apa yang mereka mau. sebagai konselor kita pun harus melepaskan klien kita ketika mereka telah mengambil sebuah keputusan dan jangan memaksa kehendak kita pada para klien kita. Tuhan Yesus mengenal para murid selama 3 tahun mereka menjadi murid dan selama 3 tahun tersebut, Tuhan Yesus mendampingi mereka dan mengenal karakter para murid sehingga Tuhan Yesus akhirnya membiarkan mereka mengambil keputusan seperti apa yang mereka mau. meskipun keputusan itu buruk, tapi akhirnya para murid belajar bahwa dari keputusan mereka yang keliru, mereka jadi tau dimana letak kesalahan mereka dan mereka belajar dari kesalahan mereka dan kita sebagai konselor hanya berfungsi sebagai cermin tapi kita tidak bertanggung jawab atas hidup klien kita.
Yesus memiliki hati yang hidupNya digerakkan oleh belas kasihan terhadap penderitaan sesamaNya. (Matius 9:36, 20:34) tapi mengapa saat dengan Petrus dan Yudas, Ia terkesan membiarkan atas keputusan akhir dari yang mereka buat?? itu justru menunjukkan konsistensi Yesus dan Ia menjadi konselor sejati. Ia tidak memaksakan keTuhanan dan KeilahianNya untuk memaksa muridNya mengikuti apa mauNya, tapi membiarkan muridNya mempunyai free will atas hidup mereka. Ia hanya menuntun dan mendampingi mereka selama 3 tahun dan keputusan terakhir, Ia serahkan pada para murid.
2. Perumpamaan tentang tanah dan benih (Matius 13 : 1-23)
disebutkan bahwa ada 2 jenis yaitu : tanah dan benih.
tanah merupakan hati manusia dan benih adalah Firman Tuhan. Tugas seorang konselor adalah mengolah tanah (hati manusia) menggemburkan, mencabut dari onak duri, menyuburkan tanah sehingga ketika benih (Firman Tuhan) ditaburkan oleh para hamba Tuhan, maka akan berbuah lebat dan menghasilkan berkali-kali lipat.
jadi dapat disimpulkan bahwa konseling berbeda dengan pengajaran. konseling lebih pada menyiapkan tanah (hati) supaya baik; sedangkan pengajaran pada menabur benih.