"inget boleh, tapi ga kok terus diinget-inget."kalimat ini cukup bisa membuatku berhenti sesaat untuk melupakannya. Melepaskan sesuatu adalah sebuah keputusan hati yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sadar, ikhlas, dan legowo. Ingatan, kenangan, rasa kangen, kemarahan, kejengkelan, penyesalan, sering kali muncul ketika kita belum benar-benar melepaskan apa yang harus dilepaskan. bahkan walaupun kita sudah melepaskannya, masih tersisa perasaan lain yang menggantikan smua perasaan itu.
Ketika Sang Agung berkata, "cukuplah itu bagimu nak. cukuplah itu bagimu.apa yang kau ingini, apa yang kau mau.. kan Kuberi bagimu, ganti smua kepedihanmu.asalkan Kulihat kau tersenyum kembali." semakin pedih hatiku. Membuatku semakin menyesali diri, mengingat betapa aku selama ini telah membiarkan iblis mengadu domba hidupku dengan Tuanku.
Bapa, ...
kalau boleh..
hari ini,
ingin kutitipkan pesan untuknya :
"Esok kukan terbang, melabuhkan kenanganku denganmu di sebuah tempat yang kupilihkan untukmu. Saat kepulanganmu, surga berbahagia. Saat kepulanganmu, kukepakkan sayapku menggapai mimpi dan mengambil smua kunci yang membuka kemustahilan menjadi terobosan besar di hidupku. Esok, Tuhan mengijinkan aku menggenapkan sebagian dari mimpimu untukku. Esok kucoba tersenyum untukmu, meski berat. Karena kutau kau tersenyum untukku. Love you mom."
No comments:
Post a Comment