Pelaku kekerasan tidak hanya identik pada pria. Wanita juga dapat melakukan kekerasan pada pasangan hidup. Penting sekali Anda mengenali personaliti yang menjadikan Anda sebagai pelaku kekerasan terhadap pasangan Anda. Perilaku kasar Anda pada pasangan bisa sangat terkait dengan masa kecil yang buruk. Mungkin Anda juga adalah korban dari perlakuan kasar orang tua di masa kecil Anda. Kekerasan dan pengabaian dapat terjadi dari generasi ke generasi. Maksudnya, jika Anda menjadi korban kekerasan dan pengabaian di masa kecil, besar kemungkinan Anda akan menjadi pelaku kekerasan pada orang yang sangat dekat dengan Anda. Dan demikian seterusnya, jika Anda tidak memutus mata rantai kekerasan dan pengabaian yang terjadi di dalam keluarga Anda.
Kenali tanda-tanda personaliti berikut, apakah ia ada di dalam diri Anda yang membuat Anda menjadi pelaku kekerasan pada orang-orang terdekat Anda.
KECEMBURUAN
Anda mengatakan rasa cemburu Anda adalah bentuk dari cinta Anda pada dia. Kecemburuan tidak ada kaitannya dengan cinta. Ia adalah tanda dari posesif dan kurangnya kepercayaan. Jika kecemburuan meningkat, Anda akan sering bertanya dia di mana, dengan siapa, atau Anda mengikuti ke mana dia pergi.
PERILAKU MENGENDALIKAN
Pada awal hubungan, Anda beranggapan perilaku ini sebagai tanda perhatian Anda pada keselamatan dia. Anda akan marah sekali jika dia pulang terlambat, lalu bertanya ke mana dia pergi, dengan siap dia bicara, dll. Jika perilaku ini semakin buruk, Anda mungkin tidak memberikan kesempatan dia untuk mengambil keputusan.
KEINGINAN YANG TIDAK REALISTIS
Anda berharap si dia dapat memenuhi semua kebutuhan Anda. Anda berharap pasangan Anda menjadi pribadi, istri/suami yang sempurna. Anda akan mengatakan pada dia “Jika kamu mencintai saya, hanya saya yang kamu butuhkan – kamu adalah orang yang aku butuhkan. Anda berharap dia bertanggung jawab bagi kebutuhan emosional Anda. Tetapi tetap saja Anda memandang dia tidak pernah seperti yang Anda harapkan.
ISOLASI
Anda akan berusaha mengisolasi pasangan Anda sehingga dia sangat tergantung pada Anda. Jika dia bertemu teman laki-lakinya, Anda mengatakan “Kamu pelacur.” Kalau dia bertemu teman perempuan, Anda mengatakan “kamu lesbi.” Kalau dia dari rumah keluarganya, Anda mengatakan,” Kamu lebih mementingkan keluarga dari pada saya.”
MENYALAHKAN DIA
Anda akan mengatakan pada pasangan Anda “kamu membuat aku marah.” “Kamu menyakiti aku karena tidak melakukan apa yang aku katakan.”
SUPER SENSITIF
Anda mudah tersinggung dan marah. Anda merasa si dia akan menyerang Anda.
KEJAM PADA BINATANG DAN/ATAU ANAK-ANAK
Anda sering menyiksa binatang secara brutal atau mungkin membunuhnya. Anda berharap anak-anak berlaku sebagaimana yang Anda inginkan walau pun itu di luar batas kemampuan seusianya. Anda mungkin mengisolasi anak Anda.
“BERMAIN-MAIN” DALAM HUBUNGAN SEKSUAL
Anda mungkin membuat si dia merasa inferior selama hubungan seksual. Anda mungkin ingin berfantasi seolah-olah dia tidak berdaya. Anda tidak peduli apakah pasangan Anda menginginkan seks atau tidak.
VERBAL ABUSE
Anda mengatakan kepada pasangan Anda bodoh dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Anda.
PERAN GENDER YANG KAKU
Anda berharap pasangan Anda selalu melayani Anda. Anda mengatakan bahwa wanita itu seharusnya di rumah saja, tidak boleh bekerja.
LUKA BATIN MASA LALU
Anda mempunyai sejarah perlakuan kasar di masa kecil dari orang tua Anda. Pelaku kekerasan juga mengalami pengabaian dari orang tua.
MENGANCAM
Anda sering mengancam secara fisik dengan mengatakan,” Saya tampar mulut kamu,” atau “Saya akan patahkan leher kamu,” atau “Saya akan membuat kamu cacat seumur hidup.”
MEMECAHKAN BARANG
Anda memecahkan barang-barang sebagai bentuk hukuman kepada dia. Memecahkan barang juga Anda gunakan untuk menteror dia.
MENGGUNAKAN KEKUATAN FISIK DALAM PERDEBATAN
Perilaku ini membuat Anda menyudutkan pasangan Anda ke dinding, mencegah dia keluar dari ruangan, atau mendorong dia. Anda akan mengatakan padanya, “Kamu akan tetap di sini dan mendengarkan saya!.”
Sadari jika Anda mempunyai tanda-tanda personaliti di atas. Perilaku Anda sangat menyakiti hatinya. Dan yang Anda perlu tahu adalah perilaku kasar Anda adalah bentuk dari luka batin masa lalu Anda yang belum disembuhkan. Jika Anda melakukan kekerasan, bukan hanya pasangan hidup Anda yang menderita, anak-anak yang menyaksikan kekerasan yang dilakukan orang tuanya juga korban dari kekerasan. Anda mungkin mengatakan Anda tidak melakukannya pada anak-anak Anda. Tetapi ingatlah bahwa anak-anak yang menyaksikan kekerasan di dalam rumahnya dapat menjadi korban kekerasan atau pelaku kekerasan di masa dewasanya.
Supriyatno
Founder PTSG & PT E-Counseling