Wednesday, October 31, 2012

KETIKA KELUARGA MENJADI SUMBER TRAUMA



Kita tidak bisa memilih keluarga di mana kita akan hidup. Tidak bisa memilih dengan ayah atau ibu yang mana kita akan hadir di dunia. Tidak bisa memilih dengan ayah dan ibu yang bagaimana kita ingin berada di lingkungan keluarga. Sebagian dari kita hidup dengan ibu yang menyayangi keluarga atau ibu mengabdi pada ayah kita namun sebagian dari kita hidup dengan ibu yang depresi, yang menyembunyikan kesedihan dan berusaha tampil bahagia di depan anak-anaknya, yang sakit hati seumur hidup karena perlakuan suaminya. Atau sebagian dari kita hidup dengan ayah yang pemabuk atau yang sering meninggalkan keluarga sehingga ibu kita harus mengambil peran sebagai kepala keluarga. Dan sebagian dari kita hidup dengan orang tua tunggal yang sampai saat ini mungkin kita tidak tahu alasan mengapa mereka memilih bercerai. 

Sebagian besar, kita mencari pemulihan dari luka-luka batin masa lalu yang diakibatkan tidak berfungsiny
a sebuah keluarga karena salah satu dari orang tua kita tidak bisa, tidak mampu, atau tidak tahu bagaimana menjalankan perannya di dalam keluarga, tidak tahu dampak dari masa lalu yang mereka sendiri telah jalani, dan tidak tahu dampak dari perlakuan kasar dan pengabaian yang dilakukan mereka kepada kita. Yang demikian, keluarga menjadi sumber luka-luka yang terus membekas di hati dan pikiran kita.

Supriyatno
Founder PTSG & PT E-Counseling