sekali lagi aku bertanya "anak siapakah aku ini"
setelah tubuhku menjadi gempal dan cukup perkasa untuk terbang, pertanyaan ini muncul kembali. sejak aku kecil selalu ada pertanyaan ini.. dan aku tak pernah tau mengapa aku selalu bertanya 'anak siapakah aku ini'.
"belum waktunya nak.., bersabarlah beberapa saat lagi dan kuatkanlah hatimu bila saat itu tiba"
dulu aku selalu berangan-angan menjadi seorang penulis. dan berharap apa yg aku tulis menjadi inspirasi banyak orang. tapi benakku bertanya-tanya bagaimana mungkin aku bisa menulis bila hidupku terlalu landai bak putri dalam dongeng. berharap mengetahui kejamnya dunia ini dengan melihat mereka yg ada di jalanan dan dapat menulis kisah mereka, karena hidupku sendiri tak pernah cukup menarik untuk diceritakan.
malam ini, kembali terduduk ku diteras dan menangis sendiri. dan seperti biasa, saat tubuhku yg lunglai hanya bisa tersandar di sebuah bangku kecil, Engkau pun berjalan mendekati ku, duduk di sampingku dan tersenyum.
seperti biasa kami hanya terdiam dan hanya terdengar sesekali suara nafasku terisak menahan tangis.
"Kau tak pernah tau bagaimana rasanya menjadi anak hasil perselingkuhan"
makin sesak nafasku dan makin terengah-engah aku berusaha menahan agar tak meledak kesedihanku.
"kris, kamu pikir ibuKu pernah menceritakan kejadianKu yang ajaib kepadaKu? ia memilih tidak memberitahuku sampai detik kematianKu agar aku tidak kecewa dan sedih. pernahkah kamu berfikir, bahwa Aku bertanya-tanya mengapa wajahKu berbeda dengan wajah keenam saudaraKu? Pernahkah kamu berfikir bahwa perlakuan orangtuaKu berbeda kepadaKu? Ibuku mengikuti kemana saja aku pergi, karena ia tau bahwa Aku adalah benih suci. pernahkah terpikir olehmu ketika ayah Ku di dunia ini sedang marah pada ibuKu tiba-tiba ia teringat dan kesal pada ibuKu mengingat dulu istrinya hamil di luar nikah? mereka manusia biasa kris. yang tak kebal akan dosa. taukah kamu mengapa saudara-saudaraKu menolak Aku? karena begitu istimewanya Aku di mata ibuKu dan ia lebih mengasihi Aku dibanding sayangnya pada anak-anaknya yang lain.Aku tau bagaimana rasanya kris. dan itu tak asing bagiKu"
"tapi Kau tak pernah tau bagaimana sakitnya hatiku.. hatiku ini terluka. aku benci mereka yang telah menipuku dan membohongi aku. selama ini mereka pikir aku terlalu bodoh untuk mengetahui bahwa aku bukan anak mereka. aku benci kemunafikan. aku benci mereka"
Kau hanya menghela nafasMu dan menungguku kembali tenang sebelum melanjutkan apa yang ingin Engkau ceritakan padaku.
"kamu kenal Yudas?? dia adalah murid yg Aku kasihi dan sangat Kupercaya. Aku mempercayai dia untuk mengatur semua keuangan untuk hal kerajaan Surga. kris, kamu pikir Aku tidak tau seperti apa dia itu?? Aku sangat mengenalnya luar dan dalam. dan taukah kamu kris,.. Aku mempercayakan seluruh keuanganku kepadanya agar dia mau berubah. tapi ternyata dia tidak mau berubah. pernahkah kau bayangkan sakitnya hatiKu kris... Aku tau ia akan menjual Aku dan aku tau bahwa ia akan berkata pada mereka yang akan membunuhKu bahwa ia akan mencium Aku sebelum aku dibunuh.. taukah kamu kris... kemunafikannya... dicium orang yg menjual aku untuk dibunuh... Aku tau sakitnya hatimu... "
belum kering airmataku, Kau ulurkan tanganMu yang berlubang paku itu padaku dan memegang tanganku...
"kris, cucukkanlah jarimu, pada tanganKu yang berlubang ini. Aku rela mati untukmu sahabatKu.. karena Aku tau darimana kamu Kuambil,.. dari kumpulan yang terbuang dan Aku mengasihimu-sahabatKu"