Saturday, May 25, 2013

complacent


Khotbah Minggu Pagi JKI Injil Kerajaan
05-06-2011
Pembicara : Bp. Petrus Agung Purnomo
Ayat :

Amsal 14 : 34
Kebenaran meninggikan derajat bangsa tetapi dosa adalah noda bangsa


tiap bangsa memiliki derajat masing2 sesuai tingkat kebenaran yang diterima. derajat bangsa bisa naik sesuai tingkatan-tingkatan kebenaran yang dimiliki bangsa itu. dalam sejarah, ada jaman sesuai perkembangannya : jaman batu, jaman berburu, jaman logam, muncul kelas kapitalis dan sekarang jaman nuklir.

orang kristen ada yang hidup di jaman batu  akan berfikir ngapain ke greja, ngapain kembalikan perpuluhan, ngapain ikut seminar, toh kita masih kenyang rohani, baca firman kalo sempat...

tiap saat kita baca firman membukakan mata kita, cara kita melayani Tuhan pun berubah.. tadinya gampang2an, goblok-goblokan... tiba-tiba menjadi rumit. surga pun ada tingkatannya.. paling rendah baju putih aja nyanyi... haleluya.. semua rumit sesuai peradaban rohani yang berkembang.

contoh lagi : ada seorang yang punya ternak ayam, ayamnya mati kena puting beliung. orang yang tinggal di jaman batu akan berkata "ih..ngapain sih kamu susah susah pelihara ayam..pasti matii..masih enak aku ga perlu pelihara ayam, aku beli aja kalau pingin makan.." lho pak, kenapa dibikin sulit?? kenapa musti pelihara ayam dan ayamnya mati kena puting beliung. orang yang tinggal di jaman batu tidak mencipta dan puas dengan apa yang ada.

seperti peradaban manusia berkembang, maka peradaban rohani pun harus berkembang.


yesaya 28 :9, 10
hidup kekristenan kita bukan sesuatu yang datar dan hambar tapi tiap saat akan membawa kita naik lagi seperti yang Tuhan harapkan. harus berubah dari jaman ke jaman. persoalannya yang kita hadapi adalah, orang kristen selalu berpuas diri.setelah menerima berkat TUhan dikit aja sudah merasa cukup..ah.. udah segini aja.. padahal Allah ingin memberi lebih.

complacent : puas dengan kemajuan diri sendiri, puas dengan kondisi yang ada, percaya diri berlebihan,merasa sangat puas sekali sampai bisa merusak diri sendiri

amsal 1 :32
rasa puas diri yang membuat manusia lemah akan menghancurkannya.
sebenarnya orang kristen yang sudah merasa puas, sudah menentukan destiny nya bahwa ia sudah kalah. kita harus berani keluar dari batas kesanggupan kita dan maju...dan membuang rasa puas diri. itu namanya iman. kita harus perluas kapasitas rohani kita.

yesaya 28 : 20
lawan complacent
apakah gaya tidur kita sudah membuyur dengan nyaman? kalau kita pakai box bayi untuk tidur maka kurang panjang. karena kita menjadi dewasa, maka butuh tempat tidur yang lebih besar..perluas kapasitas dan perlebar... banyak orang yang hari ini tersiksa dengan kondisi yang ada, seperti orang yang kurang mendapat kehangatan..dan merasa masih kedinginan sehingga butuh selimut yang lebih tebal... tapi ada yang merasa puas..wah kedinginan gapapa lah, toh masih bisa tidur..... jangan merasa puas diri.

orang yang berani berkata : aku tau batas kesanggupanku, tapi berani keluar dari batas kesanggupan kita, orang itu adalah seorang pemenang. itu yang namanya iman.

input yang masuk ke hidup kita itu mempengaruhi output hidup kita. (contoh nonton film Kentut.. ada juga lho yang nonton... dan yang nonton berarti mau untuk dikentutin.. hhihi) hidup kekristenan seperti pohon. ketika pohon itu ditanam, maka pohon itu menghisap apa yang ada dalam tanah. kalau ditanam di tempat yang tepat dan habitat yang baik, maka ia tumbuh dengan baik. tapi kalau dia ditanam di tempat yang kurang unsur haranya maka ia tidak bisa hidup dan tumbuh dengan baik. sama seperti orang kristen kalau kita hidup di lingkungan orang yang berpuas diri, maka kita akan menjadi ikut berpuas diri. kalau tantangan tidak ada lagi, tiba-tiba merasa puas, dan tidak pacu diri, kita berhenti. padahal Tuhan mau memberi lebih lagi.

Zephanya 1 : 12, 13
yang dicari adalah orang yang sudah mengental seperti anggur di atas endapan/ampasnya. orang yang puas diri dan merasa cukup, sama seperti orang yang menikmati "ampas dan sampah"
kalau kita berhenti mengejar Tuhan karena puas dengan berkat yang sekarang ada, anda hanya rendahan dan hanya kejar low calling aja. padahal Tuhan mau curahkan lebih lagii.. Tuhan sedang mengingatkan pak Agung mengapa tidak ada mentalitas kebangsawanan dalam hidup anak2Nya.

keselamatan diberikan kepada kita, tapi kerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar.  jangan hanya mengambil hak kita dan tidak melakukan tugas kita. sama dengan orang yang tidak bertanggung jawab atas hidup kita. bila kita hanya orang yang hanya memilih Firman apa yang enak dalam dirinya, apa yang ia sentuh tidak akan berhasil.

kalau kita memilih hidup puas diri, buat Tuhan itu kejahatan. jangan hisap apa yang tidak berguna. makan apa yang menguatkan dan jangan telan apa yang melemahkan. makanlah yang menyehatkan untuk tubuhmu. belajar melihat apa yang Tuhan lihat.

makin gereja kita jadi besar, maka harus makin besar kapasitas iman kita..

-amen-


No comments: