Friday, December 19, 2014

Apa Adanya


Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."(Matius 19:21)

Suatu hari, saya berjalan-jalan di sebuah mall dan melihat beberapa anak muda berfoto selfie. Di antara mereka ada seorang ibu paruh baya. Mungkin beliau adalah ibunya. Saat berfoto, sang ibu tidak berani tersenyum. Ternyata beliau tidak berani tertawa lepas saat difoto karena ketika ia tertawa, ia khawatir gigi kanan yang berlubang akan terlihat. Ibu ini takut penampilannya menjadi tidak oke jika kelihatan ompongnya.

Saat difoto, kita selalu ingin menampilkan yang terbaik. Bahkan kalau perlu, diedit untuk menyembunyikan yang tidak menarik. Di depan orang lain, kita dapat menyembunyikan kesedihan, kegalauan, kemarahan dan kekecewaan yang sedang kita alami. Tapi saat berjumpa dengan Tuhan secara pribadi, semua terlihat jelas. Seperti kisah pemuda kaya yang ingin memperoleh hidup kekal. Pemuda ini ingin hidup kekal/ immortal sehingga dia bisa terus hidup kaya. Dengan bangga ia berkata telah melakukan seluruh perintah Tuhan. Tapi Tuhan tahu secara detail apa yang ada dalam agenda hidupnya. Ia tahu alasan sebenarnya mengapa pemuda kaya itu bertanya tentang kekekalan. Ia tahu hati pemuda itu masih melekat pada Mamon. Itu sebabnya Tuhan berkata “juallah seluruh hartamu, beri pada orang miskin dan ikut Aku.” Ketika Tuhan mengorek bagian terdalam hatinya, pemuda ini tidak tahan. Sama seperti luka yang bernanah yang harus dibersihkan dan dibuang agar tidak terjadi infeksi. Pemuda ini tidak mengijinkan Tuhan menyentuh bagian yang paling penting dalam hidupnya. Itu sebabnya ia sedih dan memilih pergi.

Ketika Tuhan meminta kita jujur dan rela melepaskan, itu berarti Ia ingin memberi sesuatu yang lebih baik untuk kita. Ketika Tuhan menyuruh menjual seluruh kekayaannya, bukan berarti Tuhan akan membuat pemuda kaya tadi jadi miskin. Karena hidup dalam Tuhan, kita tidak akan kekurangan. Ia ingin kita bahagia dalam kepenuhan-Nya. Jangan sampai kita menaruh curiga pada Tuhan, dan menganggap Tuhan jahat. Jangan sampai kita diadu domba oleh Iblis, sehingga kita terpisah dari Kasih itu sendiri.

MILIKILAH SIKAP HATI YANG JUJUR KARENA KEJUJURAN DAPAT MEMIKAT HATI RAJA SEGALA RAJA

No comments: